Regangan Ruang dalam struktur Molekul Organik dari sikloalkana
Alkana merupakan
senyawa kelompok hidrokarbon paling sederhana yang hanya mengandung karbon dan
hidrogen. Rumus dari senyawa alkana ada CnH2n+2. Contoh
senyawa alkana adalah metana (CH4), etana (C2H6),
propana (C3H8), butana (C4H10),
pentana (C5H12), dan heksana (C6H12).
Sikloalkana merupakan
salah satu tipe alkana yang mempunyai satu atau lebih cincin atom karbon pada
struktur kimia molekulnya. Bentuk sikloalkana adalah cincin tertutup (alisiklik
dan mempunyai ikatan tunggal (jenuh). Rumus umum sikloalkana adalah CnH2n
dimana n adalah jumlah atom C. Sedangkan rumus sikloalkana dengan jumlah cincin
adalah CnH2(n+1+g) dimana n adalah jumlah atom C dan g
adalah jumlah cincin dalam molekul. Berikut ini adalah bentuk geometris dari
berbagai macam senyawa sikloalkana.
Kestabilan (ketidakreaktifan) sikloalkana pada mulanya dijelaskan dengan
“teori regangan baeyer”. Menurutnya, senyawa siklik seperti sikloalkana
membentuk cincin – cincin datar kecuali siklopentana semua senyawa siklik
menderita terikan (tegang karena tidak leluasa), karena sudut ikatan mereka
menyimpang dari sudut tetrahedral 109.5o. Karena sudut cincin yang
luar biasa kecil, maka siklopropana dan siklobutana lebih reaktif daripada
alkana rantai terbuka. Sedangkan siklopentana merupakan sistem cincin yang
paling stabil karena sudut ikatannya paling dekat dengan sudut tetrahedral
Siklo heksana ternyata bukan merupakan cincin datar dengan sudut ikatan 120o
melainkan suatu cincin yang agak terlipat dengan sudut ikatan 109o,
yang berarti hampir sama dengan sudut tetrahedal.
Sikoalkana memiliki kereaktifan
yang sangat mirip dengan alkana, kecuali untuk sikloalkana yang sangat kecil –
khususnya siklopropana. Siklopropana jauh lebih reaktif dibanding yang mungkin
kita kira. Alasannya karena sudut-sudut ikatan dalam cincin. Normalnya,
apabila karbon membentuk empat ikatan tunggal, maka sudut-sudut ikatannya
adalah sekitar 109,5°. Pada siklopropana sudut ini sebesar 60°.
Jika ditinjau dari segi
regangan cincinnya, yang dihitung berdasarkan harga kalor pembakaran, terbukti
bahwa harga regangan total cincin yang terbesar adalah pada siklopropana,
disusul dengan siklobutana, dan siklopentana. Pada sikloheksana harganya = 0, yang
sama dengan harga senyawa rantai terbuka. Besarnya harga regangan pada
siklopropana tersebut disebabkan oleh adanya regangan sudut dan regangan
sterik. Makin besar penyimpangannya dari sudut tetrahedral, makin besar pula
regangan sudutnya.
Sifat kimia sikloalkana merupakan pengembangan konsep atau materi
pengayaan. Penalarannya tidak sulit dan sifatnya mirip alkana.
Sikloalkana, sifatnya mirip dengan alkana, yaitu rantai atom C memiliki ikatan kovalen tunggal . Akibat dari reaksinya mengalami subtitusi
Sikloalkana, sifatnya mirip dengan alkana, yaitu rantai atom C memiliki ikatan kovalen tunggal . Akibat dari reaksinya mengalami subtitusi
Perbedaan alkana dan sikloalkana adalah Alkana tergolong alifatis, yaitu
rantainya terbuka, sedang sikloalkana adalah hidrokarbon siklis, rantainya
tertutup. Rantai terbuka berarti gerakan molekulnya lebih leluasa. Sedangkan
sikloalkana seperti dipaksakan, kemungkinan besar sikloalkana lebih mudah
bereaksi. Apalagi siklopropana yang rantai C-nya terpendek. Jadi siklopropana
paling tidak stabil atau paling realtif."
Sikloalkana juga mempunyai gugus cincin. Sikloheksana misalnya, memiliki sebuah
struktur cincin yang sebagai "cincin yang berkerut".terlihat seperti
ini:
Struktur ini dikenal sebagai bentuk "kursi" dari sikloheksana –
sesuai dengan bentuknya yang sedikit menyerupai sebuah kursi.
Pada senyawa sikloalkana yang bersifat alisiklik
dikenal 3 macam tegangan :
· Tegangan sudut karena sudut dalam lingkar berbeda 109,5o
(sudut antara 2 tangan valensi
pada atom C)
· Tegangan karena ada penolakan antara atom-atom H yang letaknya berdekatan
dan berhadapan
·
Tegangan karena ada penolakan antara atom-atom C yang letaknya berdekatan
dan berhadapan. Ini tterdapat pada lingkaran besar (Morrison dan Boyd, 1992)
Molekul
|
ΔHfo
Single point
|
ΔHfo
teroptimasi
|
Panjang ikatan C=C
|
Siklopropana
|
-804.679420
|
-807.6188
|
|
Siklobutana
|
-1100.099671
|
-1101.5230
|
|
Siklopentana
|
-1399.329594
|
-1399.6647
|
|
Sikloheksana
|
-1683.542236
|
-1689.3466
|
|
Sikloheptana
|
-1938.117705
|
-1963.5794
|
|
Propana
|
-950.675707
|
-953.8936
|
|
Butana
|
-1231.673799
|
-1235.8903
|
|
Pentana
|
-1512.666408
|
-1513.8703
|
|
Heksana
|
-1793.659402
|
-1794.8525
|
|
Heptana
|
-2074.651783
|
-2076.0139
|
|
Cis-Sikloheptena
|
-1820.799215
|
-1822.7867
|
1.33819
|
Trans-Sikloheptena
|
-1796.769303
|
-1796.9211
|
1.35127
|
Molekul
|
Panjang ikatan C-C
|
Sudut ikatan C-C-C
|
Sudut dihedral HCCH
|
Siklopropana
|
1.50113
|
60.0001
|
4.7016e-009
|
Siklobutana
|
1.54322
|
90
|
126.891
|
Siklopentana
|
1.52213
|
4.67366
|
19.7506
|
Sikloheksana
|
1.51524
|
55.3114
|
61.9862
|
Sikloheptana
|
1.51268
|
45.2736
|
45.6597
|
Propana
|
1.50733
|
111.84
|
58.5186
|
Butana
|
1.50645
|
111.556
|
58.6537
|
Pentana
|
1.50671
|
111.445
|
58.636
|
Heksana
|
1.50673
|
111.44
|
61.3932
|
Heptana
|
1.50694
|
111.471
|
58.6276
|
Cis-Sikloheptena
|
1.48341
|
114.036
|
55.581
|
Trans-Sikloheptena
|
1.48136
|
119.875
|
79.0373
|
Sikloalkana
|
ΔHoreaksi
|
Energi kekangan
literatur
|
Siklopropana
Siklobutana
Siklopentana
Sikloheksana
Sikloheptana
|
-807.6188
-1101.5230
-1399.6647
-1689.3466
-1963.5794
|
115
109
27
0
27
|
Jika
melihat data diatas maka sangat jelas adanya perbedaan nilainya dan menyimpang
sangat jauh. Hal ini bisa terjadi karena saat menggunakan metode komputasi
molekul sikloalkana diatas hanya digambar saja tanpa mempedulikan keadaan
lingkungan. Sedangkan pada energi kekangan yang diperoleh dari literatur,
nilai-nilai tersebut diperoleh secara eksperimen dengan memperhatikan keadaan
lingkungan saat melakukan eksperimen.
Hal ini
dapat dijelaskan dengan teori baeyer, dimana sikloalkana dianggap cincin-cincin
datar. Semua cincin-cincin datar tersebut mengalami kekangan karena sudut
ikatan mereka yang menyimpang dari 109.5o terkecuali siklopentana
sebab mempunyai sudut yang mendekati sudut tetrahedral (109.5o)
sehingga cincin-cincin datar yang menyimpang tersebut akan lebih mudah putus
terutama siklopropana yang mempunyai reaktivitas paling besar sebab sudutnya
sangat menyimpang dari sudut tetrahedral
Pada siklopropana terdapat 3
(tiga) ikatan CH eklip.dengan kekangan torsinya sebesar 4.7016e-009 o
dan kekangan sudutnya sebesar 60.0001o. Jika melihat ΔHoreaksi
setelah siklopropana dioptimasi, diperoleh energi kekangan totalnya sebesar
807.6188 kkal/mol.
Selain perbedaan energi tegangan
cincin yang sangat besar, terjadi pula perbedaan pada sudut dihedralnya. Sudut
dihedral yang dihasilkan berasal dari sudut dihedral terkecil dari ikatan H-C1-C2-H
dengan H pada posisi trans. Secara teori, nilai dari sudut dihedral akan
menurun seiring dengan semakin banyaknya atom C dan H di dalamnya yang
menandakan bahwa atom yang berikatan dalam suatu molekul tersebut dapat menyesuaikan
diri. Akan tetapi, dari data yang diperoleh dengan metode komputasi ini, justru
terjadi ketidakteraturan data yang mungkin disebabkan masing-masing molekul
yang digambar tersebut tidak memiliki kesamaan dalam ukuran sehingga nilai
sudut dihedral akan kecil jika ukuran molekul yang digambar kecil, begitu pula
sebaliknya.
Dalam teori regangan Baeyer, yang
menyarankan bahwa cincin kecil dan besar mungkin tidak stabil karena adanya
angle-strain yang terinduksi dalam molekul ketika sudut ikatan dipaksa untuk
menyimpang dari nilai tetrahedral yang ideal 109°. Berdasarkan teori ini, gagasan geometris sederhana pada three-membered ring (cyclopropane)
harus segitiga sama sisi dengan sudut ikatan dari 60° daripada 109°,
four-membered ring (cyclobutane) harus menjadi persegi dengan sudut ikatan 90°,
five-membered ring harus menjadi pentagon biasa dengan sudut ikatan 108°, dan
seterusnya. Melanjutkan argumen ini, cincin besar akan meregang dengan memiliki
sudut ikatan yang jauh lebih besar dari 109°.
bagaimana dengan senyawa pada tabel yang mengalami regangan ruang? apakah bisa terjadi konformasi?
BalasHapusterimakasih atas ilmunya, tetapi saya mau menanyakan, dari materi diatas ada namanya alkana dan sikloalkana, dimana pada alkana tersebut adalah golongan alifatis, nah yang saya tanyakan apakah golongan dari alifatis tersebut (alkana) bisa mengalami regangan ruang?
BalasHapusterima kasih atas ilmunya saudara Dika, saya ingin bertanya, bisakah Anda memberikan contoh untuk konformasi asiklik? terima kasih:)
BalasHapusTerima kasih atas materinya sangat bermanfaat
BalasHapusterimakasih atas materinya, sangat membantu :)
BalasHapusiya trimkasih atas kunjungannya.
BalasHapus