Sintesis senyawa Eusiderin K dan Eusiderin J
Eusiderin adalah suatu senyawa yang dapat diisolasi
dari tanaman yang banyak ditemukan di daerah Jambi yaitu Tanaman Pohon Bulian (Eusideroxylon
zwageri).
Menurut Afrida (2014), senyawa alkaloid banyak pada daun tanaman bulian,
sedangkan menurut Harizon (2009) Eusiderin yang diisolasi dari batang kayu
bulian dapat berpotensi sebagai bahan Biofungisida. Bulian (Eusideroxylon zwagerii T.et B) merupakan salah
satu komoditas hutan yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Jambi, Sumatera
Selatan dan Kalimantan. Penduduk di daerah ini menyebutnya bulian, ulin, talin
atau unglen. Tumbuhan ini tumbuh di habitatnya yang berupa hutan-hutan dataran
rendah hingga mencapai ketinggian 400 m di atas permukaan laut, pada
tanah-tanah yang mudah meresap air. Berdasarkan uji fitokimia yang telah
dilakukan, ternyata kayu ini mengandung senyawa fitokimia seperti alkaloid,
flavonoid, steroid dan terpenoid.
Eusiderin J dan Eusiderin K disintesis dengan material
start adalah pyrogallol, pada prosesnya terdapat kesulitan dalam
mensintesis komponen C6-C3 sehingga digunakanlah proses
penyusunan kembali reaksi Claisen. Seiring dengan semakin berkembangnya
penelitian dibidang sintesis, (±)-Eusiderin J dan (±)-Eusiderin K dapat
diisolasi dari tanaman Licaria chrysoppyla karna banyak mengandung 1,4-benzodioxane.
Dikembangkan
rute sintetis yang mudah sehingga menghasilkan (±)-Eusiderin K and
(±)-Eusiderin J, di mana pada reaksi Claisen Rearrangement digunakan untuk
mengganti gugus aril 4-hidroksi-3,5-dimetoksi aril (5) dan
3,4-dihidroksi-5-metoksi aril (9). Seperti ditunjukkan pada Skema 1, pyrogallol
mudah diubah menjadi trimetil Pyrogallol (2). Perlakuan 2 dengan ZnCl2
dan asam propionat memberikan 2,6-Dimetoksi fenol (3) pada hasil 81 %. Pada
senyawa 4, didapat hasil kuantitatif belakang dengan reaksi 3 dengan alil
bromida, digunakan Ke Claisen Rearrangement dalam tabung tertutup untuk
menghasilkan senyawa (5) dengan hasil >99%. Senyawa 5 direaksikan
dengan PdCl2 dalam metanol untuk menghasilkan senyawa (6) pada
Hasil 88%.
Tahap
1
Ini
adalah senyawa awal atau di kenal dengan material stat. Yang mana di reaksikan
dengan metil.
Tahap
2
Proses
penghilangan dimetilasi pada posis 4, terjadinya proses terdemetilisasi, adanya
efek induksi hidrogen, sehinggga senyawa tidak stabil.
Tahp
3
Atom
H akan mudah terikat pada asam propionat.
Tahap
4
Penambahan
alil bromida dan k2CO3 berfungsi untuk memutus Br sehingga senyawa alil bromida
menjadi Br. Bagian Oh pada senyawa 3 karena adanya interaksi antara molekul
akan terbentuk eter, dan menjadi reaksi clasian reagenerat sehingga gugus
tersebut pindah ke posisi para (1,4) pada senyawa 5.
Tahap
5
Terjadi
penyusunan ulang atau di kenal dengan penstabilan senyawa.
Sumber:
Jin, X., Gu, W., Bie,
P., Ren, X., dan Pan, X. ”Total Synthesis Of (±)-Eusiderin K and (±)-Eusiderin
J”. Journal Synthetic Communications. Vol.31 No.6.
Badariah. 2013. “isolasi alkaloid bersifat antimakan
pada kayu bulian (Eusideroxylon zwageri
T et B). Prosiding semirata FMIPA,
Universotas Lampung.