Total Sintesis Senyawa Mitomycin
Obat-obatan kemoterapi dapat dibagi menjadi
beberapa golongan berdasarkan faktor bagaimana obat itu bekerja, struktur kimia
obat dan hubungan obat yang satu dengan obat lainnya. Beberapa obat kemoterapi
digolongkan bersama karena berasal dari sumber tanaman yang sama. Beberapa obat
juga memiliki mekanisme kerja lebih dari satu cara, sehingga obat tersebut
memiliki lebih dari satu golongan.
Mengetahui bagaimana suatu obat bekerja adalah penting
dalam memperkirakan efek samping yang akan terjadi. Hal ini membantu ahli
onkologi memutuskan obat mana yang dapat bekerja dengan baik. Informasi ini
juga akan membantu para ahli dalam merencanakan kapan tepatnya setiap obat
harus diberikan (seberapa sering diberikan) jika lebih dari satu obat
yang akan digunakan.
` Hasil penelitian menunjukkan
bahwa mitomycin dapat menghentikan siklus sel pada fase G2/M dan menginduksi
apoptosis dengan meningkatkan protein p53 dan p21.3 Penelitian lain menggunakan
Doxorubicin, Methotrexate, atau Bleomycin dapat menginduksi ekspresi CD95 dan
CD95L pada membran sel yang diikuti oleh peristiwa apoptosis, baik secara
autokrin maupun parakrin. Pada lini sel yang resisten terhadap CD95, obat
antikanker menginduksi apoptosis tetapi melalui jalur lain yang belum jelas.
Misalnya pada leukemia sel T, obat-obat antineoplastik seperti daunorubicin,
doxoRubicin, etoposide, dan mitomycin C dapat menginduksi apoptosis, baik yang sensitif
maupun resisten terhadap CD95. Dari beberapa penelitian kemudian diketahui
bahwa aktivasi kaspase-8 yang diinduksi oleh zat antikanker, menyebabkan
apoptosis yang tidak bergantung pada ikatan antara ligan CD95L dan reseptor CD95.12,14
Penelitian menggunakan lini sel limfoma B dengan zat antineoplastik Rubicin dan
Taxol baik pada mencit maupun manusia juga menunjukkan bahwa apoptosis yang
terjadi adalah independen reseptor maupun ligan.
Anthracycline adalah antibiotik anti-tumor
yang mengganggu enzymes involved dalam replikasi DNA. Obat ini
bekerja di semua fase siklus sel. Golongan obat ini juga digunakan secara luas
untuk berbagai kanker.
Pertimbangan utama ketika memberikan obat ini adalah bahwa golongan obat ini
secara permanen dapat merusak jantung jika
diberikan dalam dosis tinggi. Untuk alasan tersebut, diperlukan batasan
penggunaan dosis bagi seseorang untuk seumur hidup. Salah satu anthracycline
merupakan senyawa mitomycin. Terdapat dua jenis mitomycin yang
telah diisolasi dari Streptomyces caesipitorus, yaitu :
Mitomycin ini aktif terhadap bakteri gram positif dan negatif gram dan juga
menunjukkan aktivitas yang luas terhadap sel tumor. Mitomycin C telah terbukti
menjadi lebih kuat dan merupakan agen antitumor banyak diresepkan.
molekul-molekul ini mengerahkan aktivitas biologis mereka yang kuat dengan
silang untai DNA. Berikut ini adalah beberapa struktur dari senyawa
mitomycin, yaitu sebagai berikut :
Mekanisme reaksi mitomycin sebagai obat antikanker adalah berikatan dengan
DNA tumor sehingga replikasi DNA dari tumor terganggu dan lama kelamaan akan
mati. Berikut ini adalah mekanisme reaksinya :
Berdasarkan mekanisme reaksi diatas, pada tahap I mitomycin C
direduksi yang berfungsi untuk melindungi gugus fungsi karbonil sehingga
struktur nya berubah menjadi ; O karbonil (atas) menjadi elektropositif dan PEB
nya berdelokalisasi pada cincin siklik, serta O karbonil (bawah) menjadi OH.
Berikut ini adalah reaksi yang terjadi pada tahap I :
Pada tahap II terjadi pelepasan –Ome dari struktur menjadi MeOH sehingga
electron berdelokalisasi pada cincin siklik membentuk ikatan rangkap, seperti
dijelaskan pada reaksi berikut :
Selanjutnya pada tahap III, struktur mitomycin mengalami reaksi alkilasi
oleh DNA tumor, reaksinya adalah sebagai berikut :
Pada
tahap IV, DNA membentuk siklisasi dan melepas gugus –OCONH2
yang diilustrasikan pada gambar berikut ini :
Pada tahap
akhir, terjadi reaksi oksidasi untuk mendapatkan gugus karbonil pada struktur
awalnya, reaksinya adalah sebagai berikut :
Senyawa mitomycin dapat disintesis di laboratorium dengan menggunakan
pendekatan kishi, dimana pada pendekatan kishi ini, menyatakan bahwa mitomycin
dapat disintesis menggunakan precursor sederhana awalnya orto-dimetoksi
toluene. Berikut ini adalah mekanisme reaksi pendekatan kishi senyawa mitomycin
: